Senin, 10 Januari 2011

MANAJEMEN KOMUNIKASI

0 komentar
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A. PENGERTIAN, DAN PERAN KOMUNIKASI
Pengertian Komunikasi :
q  Penyampaian atau pertukaran informasi.
q  Proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.

Peran Komunikasi :
q  Sebagai sarana tercapainya fungsi-fungsi manajemen.
q  Sebagai sarana mencurahkan sebagian besar proporsi waktu

B. PROSES DAN UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI











C.KETRAMPILAN DASAR BERKOMUNIKASI
q   Harus mampu saling memahami.
q   Mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan.
q   Mampu saling menerima dan saling mendukung.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DAN AKURITAS DARI KOMUNIKASI
q   Kesempatan untuk berinteraksi
q   Status hubungan – Mis. Diskusi kelompok
q   Kepaduan

C. JARINGAN KOMUNIKASI
q   Jaringan berbentuk lingkaran : masing-masing posisi dapat berkomunikasi secara langsung dengan dua posisi yang lain dalam jaringan tersebut.
q   Jaringan berbentuk rantai : Menunjukkan dua bawahan (A dan E) yang melapor kepada atasan mereka (B dan D), yang selanjutnya oleh B dan D dilaporkan ke C.

q   Jaringan berbentuk bintang : komunikasi harus lewat posisi orang yang berada di tengah (C).
q   Jaringan berbentuk huruf Y : Biasanya terdapat dalam bagian sekretariat dimana surat-surat diterima oleh E, disortir oleh D dan distribusikan oleh C.

D.  ALIRAN KOMUNIKASI FORMAL DALAM ORGANISASI
q  Komunikasi dari atas ke bawah : Pemberian pengarahan, instruksi, saran, dsb.
q  Komunikasi dari bawah ke atas : Untuk menyediakan umpan balik, memberikan informasi.
q  Komunikasi horizontal : Aliran komunikasi dari orang yang memiliki hirarkhi yang sama dalam suatu organisasi.
q  Komunikasi diagonal : Aliran komunikasi dari orang yang memiliki hirarkhi yang berbeda dan tidak memiliki hubungan wewenang secara langsung.

E.  HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
q  Menilai sumber
q  Penyaringan
q  Tekanan waktu
q  Mendengarkan secara selektif
q  Masalah bahasa
q  Perbedaan kerangka acuan
q  Beban komunikasi berlebihan

F.  CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
  •  Meningkatkan umpan balik
  • Empati
  • Pengulangan
  • Menggunakan bahasa yang sederhana
  • Penentuan waktu yang efektif
  • Mendengarkan secara efektif 
  • Mengatur arus informasi

MANAJEMEN MOTIVASI

0 komentar
MOTIVASI

A. DEFENISI MOTIVASI

Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive), yang artinya menggerakkan  atau dorongan.

Motivasi Menurut Para Ahli:
Ø  Suatu kondisi yang mendorong atau menggerakkan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan (Nawawi,1996,h.351; Handoko, 1992,h.43).
Ø  Sebagai proses pengarahan dan penggerakkan perilaku Wexley dan Yulk (1988,h.98),.
Ø  Motivasi juga dapat membangkitkan, mempertahankan serta mengarahkan perilaku seseorang berdasarkan kebutuhan-kebutuhannya (Munandar, 1980,h.67).
Ø  Sebagai kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan, ataupun mengurangi ketidakseimbangan Berendoon dan Straimer (1989).
Ø  Merupakan keseluruhan proses pemberian dorongan bekerja kepada bawahan sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan dengan efisien dan ekonomis Siagian (1981,h.128).

Kesimpulan :
Motivasi merupakan suatu proses kegiatan yang berkaitan dengan pemberian dorongan untuk melaksanakan suatu pekerja supaya tujuan perusahaan dapat tercapai. Sedangakan, di lingkungan kerja, istilah motivasi disebut motivasi kerja (Nawawi, 1996,h.359), yang dapat diartikan sebagai pendorong semangat kerja atau sesuatu yang dapat menimbulkan sembangat atau dorongan untuk berperilaku.


B. PANDANGAN TENTANG MOTIVASI
Model Tradisional (Frederick Taylor dan manajemen Ilmiah)
Ø  Model ini mengisyaratkan bahwa manager menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengumpahan insentif untuk memotivasi para pekerja. Artinya, apabila mereka rajin bekerja dan aktif, upahnya akan dinaikkan.
Ø  Pandangan ini menganggap bahwa pada dasarnya para karyawan adalah malas dan dapat di dorong kembali hanya dengan imbalan.

Model Hubungan Manusia (Elton Mayo)
Ø Model ini lebih menekankan dan menganggap penting adanya faktor “kontak sosial” yang dialami para karyawan dalam bekerja, daripada faktor imbalan.
Ø Pandangan ini percaya bahwa memotivasi bawahan adalah melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.

Model Sumber Daya Manusia (Mc Gregor, Maslow, Argyris, Likert)
Ø Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.

C. TEORI-TEORI MOTIVASI :
Teori Kepuasan (Content Theories)
Ø  Menjelaskan faktor-faktor apa yang dapat menyebabkan karyawan berperilaku atau kebutuhan apa saja yang perlu di puaskan sehingga seseorang dapat berperilaku atau termotivasi.
Ø  Pendekatan teori kepuasan ini di asosiasikan dengan;
§  Teori  Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
§  Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg
§  Teori Kebutuhan akan Berprestasi dari John W. Atkinson dan David C. Mc Clelland.

Teori Proses (Process Theories)
Ø  Menitik beratkan pada bagaimana perilaku itu digerakkan, di arahkan, di dukung dan dihentikan. Atau Dengan kata lain, menunjukkan cara-cara untuk menggerakkan seseorang lebih giat mencapai tujuan yang di inginkan.
Ø  Pendekatan ini di asosiasikan dengan ;
§   Teori Harapan dari Victor H. Vroom
§   Teori Pembentukan Perilaku dari Skiner
§   Teori Keadilan dari J. Stacey Adams.

D. SUMBER MOTIVASI

Ø  Gray dan Guilford (Moenir, 1983,h.17)  berpendapat bahwa ada 2 (dua) hal yang mendorong seseorang berperilaku. Pertama, adalah dorongan yang berasal dari dalam organisme dan membentuk perbuatan. Kedua, adalah penghargaan (reward) yang diartikan sebagai tujuan yang akan dicapai melalui perbuatan tersebut. Dorongan dari dalam organisme bersumber dari kekuatan-keekuatan fisik dan psikis yang melekat pada setiap individu, sedangkan penghargaan merupakan rangsangan dari luar yang mendorong seseorang untuk meraihnya melalui perbuatan tertentu.

Kesimpulan :
Motivasi dapat bersumber dari dalam diri individu maupun dari luar diri individu. Pandangan ini sejalan dengan pandangan Frederick Herzberg dalam teorinya “Teori Dua Faktor”. Teori dua faktor tentang motivasi menurut Herzberg merupakan dua faktor yang dapat membuat karyawan merasa tidak puas (dis-satisfiers) dan merasa puas (satisfiers) (Gibson, 1990).

Faktor-faktor yang menimbulkan rasa puas karyawan disebut faktor motivator atau motivasi intrinsik, yang meliputi :
Ø Keberhasilan pelaksanaan (Achievement)
Ø Pengakuan atas Hasil Kerja (Recognition)
Ø Pekerjaan itu sendiri (The work itself)
Ø Tanggungjawab (Responsibities)
Ø Perasaan Maju dan Berkembang / Kemajuan Karir (Advancement)
   
Faktor yang dapat menimbulkan rasa tidak puas karyawan disebut faktor hygiene atau faktor ekstrinsik, yang meliputi;
Ø Kebijakan dan Administrasi (Company policy and administration)
Ø Supervisi (Technical supervisor)
Ø Hubungan Antar Manusia (Interpersonal supervision)
Ø Kondisi Kerja (Working condition)
Ø Gaji (wages)

MANAJEMEN SENTRALISASI VS DESENTRALISASI

0 komentar

Sentralisasi :  
Pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi.

Desentralisasi :  
Penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkat organisasi yang leih rendah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi :
  • Filsafat manajemen.
  • Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi.
  • Strategi dan lingkungan organisasi.
  • Penyebaran geografis organisasi.
  • Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif.
  • Kualitas manajer.

MANAJEMEN DELEGASI

0 komentar

DELEGASI
Pelimpahan wewenang dan tanggung-jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

Alasan-alasan perlunya pendelegasian:
  • Penyelesaian pekerjaan lebih cepat.
  • Mengurangi beban manager. 
  • Penggunaan sumber daya lebih efektif.
  • Bawahan lebih berkembang.
  • Peningkatan kualitas pembuatan keputusan.


Pedoman klasik untuk delegasi efektif :
  • Prinsip scalar : Ada garis wewenang yang jelas
  • Prinsip kesatuan perintah : Melapor kepada hanya seorang atasan.
  • Tanggungjawab, wewenang dan akuntabilitas


Alasan-alasan manajer gagal  mendelegasikan :
  • Tidak bersedia menghadapi risiko.
  • Kurang/Tidak mempunyai kepercayaan thp bawahan.
  • Merasa posisinya terancam.
  • Kurang mempunyai kemampuan manajerial.


Teknik melakukan delegasi dengan efektif (Louis Allen) :
  • Tetapkan Tujuan.
  • Tegaskan tanggungjawab dan wewenang.
  • Berikan motivasi kepada bawahan.
  • Meminta penyelesaian tugas.
  • Berikan latihan.
  • Adakan pengawasan yang memadai.